7 Contoh Program CSR Terbaik untuk Tingkatkan Nilai Perusahaan

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep ESG (Environmental, Social, and Governance) semakin menjadi sorotan utama di dunia bisnis. Masyarakat kini tidak hanya menilai perusahaan dari produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga dari sejauh mana mereka berkontribusi bagi lingkungan dan komunitas. Karena itu, banyak perusahaan mulai mencari contoh program CSR yang bisa dijadikan inspirasi untuk meningkatkan kredibilitas sekaligus menunjukkan kepedulian nyata kepada publik.
Di sisi lain, program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dijalankan secara strategis mampu menjadi jembatan antara kepentingan bisnis dan kepedulian sosial. CSR bukan hanya sekadar “kewajiban tambahan,” tetapi investasi jangka panjang untuk membangun reputasi, loyalitas konsumen, dan keberlanjutan perusahaan.
Artikel ini akan menyajikan contoh program CSR terbaik dari berbagai perusahaan di Indonesia, mulai dari bidang lingkungan, sosial-ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan. Tidak sekadar deskriptif, pembahasan ini akan memberi inspirasi nyata bagi perusahaan atau institusi yang ingin merancang program CSR yang berdampak luas dan berkelanjutan.
Program CSR Lingkungan
Lingkungan hidup menjadi fokus utama dalam banyak contoh program CSR di Indonesia. Perusahaan menyadari bahwa keberlanjutan bisnis tidak bisa dipisahkan dari keberlanjutan alam. Oleh karena itu, berbagai inisiatif hijau seperti penanaman mangrove, penghijauan hutan, hingga rehabilitasi lahan kritis terus digalakkan. Program ini bukan hanya bermanfaat bagi ekosistem, tetapi juga memberi nilai tambah bagi citra perusahaan sebagai pelaku usaha yang peduli lingkungan.
1. Penanaman Mangrove
Salah satu contoh sukses adalah program Somethinc yang bekerja sama dengan LindungiHutan. Melalui kampanye hijau, mereka berhasil menanam lebih dari 101.700 pohon mangrove yang mampu menyerap sekitar 44.100 kg CO₂eq. Hasil ini menunjukkan dampak nyata CSR yang terukur, sekaligus melibatkan konsumen dalam aksi pelestarian.
Hal serupa dilakukan oleh PT Bussan Auto Finance dengan penanaman 40.000 pohon mangrove, menghasilkan penyerapan karbon hingga 13.100 kg CO₂eq. Bahkan Bank Indonesia turut serta dengan menanam 20.000 bibit mangrove di empat lokasi berbeda sebagai bentuk komitmen menjaga garis pantai dari abrasi.
2. Penanaman Pohon Skala Lokal
Tidak hanya mangrove, beberapa perusahaan juga fokus pada penghijauan daratan. PT DCI menanam 1.000 bibit jeruju di Subang sebagai langkah rehabilitasi lahan. PT PP (Persero) Tbk melakukan gerakan serupa dengan menanam 2.000 pohon di kawasan Way Kambas dan Semarang.
Selain itu, Mandiri Sekuritas berinisiatif menanam 1.001 mangrove di Tangerang, sementara PT Nichias Sunijaya menanam 1.000 pohon mangrove di sepanjang Sungai Cisadane. Inisiatif-inisiatif ini membuktikan bahwa program CSR skala lokal pun mampu memberi dampak signifikan, terutama jika dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
Program CSR Sosial dan Ekonomi
Selain lingkungan, contoh program CSR yang banyak dijalankan perusahaan di Indonesia berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, baik secara sosial maupun ekonomi. Program ini bertujuan untuk membangun hubungan harmonis dengan komunitas sekitar sekaligus membantu memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
3. Pendidikan dan Beasiswa
Salah satu bentuk CSR sosial yang paling umum adalah program pendidikan. Banyak perusahaan menyediakan beasiswa untuk pelajar berprestasi maupun pelatihan keterampilan kerja. Misalnya, program beasiswa dari BCA Finance Peduli yang ditujukan bagi mahasiswa S1 minimal semester 4, penerimanya akan mendapat dana beasiswa sebesar Rp3,5 juta per semester. semacam ini tidak hanya membantu individu, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
4. Pemberdayaan UMKM
Dari sisi ekonomi, program CSR sering diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Perusahaan mendampingi pelaku usaha kecil melalui pelatihan bisnis, akses permodalan, hingga membuka jalur distribusi. Contohnya, beberapa perusahaan makanan dan minuman besar menjalin kerja sama dengan petani lokal, memastikan hasil pertanian mereka bisa terserap pasar dengan harga yang layak.
5. Bantuan Sosial
CSR sosial juga kerap diwujudkan dalam bentuk bantuan sosial. Misalnya, PT Letawa merupakan anak usaha PT Astra Agro Lestari (AAL) Tbk yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit melakukan perbaikan jalan di wilayah Dusun Jono, Desa Tikke, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Program CSR Pendidikan dan Kesehatan
Bidang pendidikan dan kesehatan menjadi fokus utama banyak perusahaan karena kedua aspek ini sangat berpengaruh pada kualitas hidup masyarakat. Contoh program CSR dalam kategori ini biasanya memiliki dampak jangka panjang, baik bagi penerima manfaat maupun bagi reputasi perusahaan.
6. Program CSR di Bidang Pendidikan
Beberapa perusahaan besar di sektor energi dan pertambangan, misalnya, membangun sekolah di sekitar wilayah operasinya untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak lokal, ada juga program donasi buku, laboratorium komputer, atau perpustakaan keliling.
Sleain itu, CSR pendidikan tidak hanya untuk murid, tapi juga untuk tenaga pendidik. Ada perusahaan yang mengadakan workshop peningkatan kapasitas guru, khususnya di bidang teknologi digital agar mereka dapat mengajar dengan metode yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
7. Program CSR di Bidang Kesehatan
Banyak perusahaan rutin mengadakan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis, vaksinasi, atau layanan gizi untuk ibu dan anak. Ini sangat bermanfaat di daerah dengan akses kesehatan terbatas.
Ada pula perusahaan yang membangun klinik atau rumah sakit mini di sekitar area operasionalnya. Selain itu, program kesehatan mental bagi masyarakat dan karyawan juga mulai banyak diperhatikan, karena kesehatan tidak hanya sebatas fisik, tapi juga psikis.
Dampak Berkelanjutan Berdasarkan Triple Bottom Line
Dalam pelaksanaan contoh program CSR banyak perusahaan kini mengacu pada konsep Triple Bottom Line (3P: People, Planet, Profit). Pendekatan ini menekankan bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari keuntungan finansial, tetapi juga dari dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Mengutip dari website Perkim.id berikut penjelasan dari setiap aspek Triple Bottom Line.
People (Masyarakat)
Dimensi People menekankan dampak positif CSR terhadap kehidupan sosial masyarakat. Misalnya, Pertamina melalui Pinky Movement membantu UMKM menjadi lebih mandiri, sementara BRI Peduli menyediakan ribuan beasiswa bagi anak-anak pelaku usaha kecil dan jurnalis. Program-program ini menunjukkan bahwa CSR mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
Planet (Lingkungan)
Selain aspek sosial, CSR juga menyentuh dimensi lingkungan atau Planet. Salah satu contoh nyata adalah program penanaman pohon dan rehabilitasi mangrove yang dilakukan berbagai perusahaan di Indonesia. Program ini membantu mengurangi emisi karbon, menjaga ekosistem pesisir, serta memberi manfaat jangka panjang bagi lingkungan sekitar. Dengan demikian, CSR tidak hanya fokus pada keuntungan bisnis, tetapi juga keberlanjutan bumi.
Profit (Keuntungan dan Reputasi)
Dimensi terakhir adalah Profit, yang tidak hanya mencakup keuntungan finansial langsung, tetapi juga nilai tambah berupa reputasi dan kepercayaan publik. Perusahaan yang konsisten menjalankan CSR akan lebih dipercaya oleh konsumen, investor, maupun mitra bisnis. Misalnya, dukungan Huawei terhadap pembangunan infrastruktur digital di Papua tidak hanya memberi dampak sosial, tetapi juga memperkuat citra perusahaan sebagai pemimpin teknologi yang peduli pada pemerataan akses.
Melalui pendekatan Triple Bottom Line, berbagai program CSR dapat memberikan manfaat berkelanjutan yang seimbang: mensejahterakan masyarakat, menjaga lingkungan, dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Dari berbagai contoh program CSR di atas, terlihat jelas bahwa CSR bukan lagi sekadar kewajiban perusahaan, melainkan strategi penting untuk menciptakan dampak nyata. Program-program sosial, ekonomi, pendidikan, hingga lingkungan yang dijalankan perusahaan menunjukkan manfaat berlapis: meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus memperkuat reputasi dan daya saing bisnis.
Bagi perusahaan maupun institusi, menjalankan CSR secara strategis akan membuka peluang jangka panjang, baik dari sisi keberlanjutan usaha maupun hubungan dengan stakeholder. Namun, untuk memastikan CSR berjalan efektif, diperlukan perencanaan yang matang, eksekusi yang profesional, serta evaluasi yang terukur.
Di sinilah Evoria Event Orchestrator dapat menjadi mitra terpercaya untuk membantu perusahaan merancang dan menyelenggarakan acara CSR yang tepat sasaran, kreatif, dan berdampak. Dengan pengalaman kami dalam mengelola berbagai jenis event, kami siap membantu mewujudkan program CSR yang tidak hanya berjalan sukses, tetapi juga meninggalkan kesan positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Jadi, sudah siapkah perusahaanmu merancang program CSR yang lebih bermakna dan berkelanjutan?